Lembaga:

Dukung kami dengan donasi melalui Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58 a.n. Yayasan Fahmina

Komunitas Gusdurian Cirebon Membuka Kelas Pemikiran Gusdur

Fahmina.or.id, Majasem. Komunitas Gusdurian Cirebon akan membuka Kelas Pemikiran Gusdur (PKG), yang akan berlangsung pada tanggal 6-7 Juni 2015 di Joglo Aliyyatul Himmah Komplek Yayasan Fahmina Kota Cirebon. KPG yang dikemas dalam bentuk penyampaian materi seputar basis pemikiran Gus Dur ini direncanakan akan melibatkan banyak pembicara sesuai bidangnya masing-masing.

“Kami melibatkan para pembicara tingkat nasional, hingga para penggiat sosial yang menempatkan sosok Gus Dur sebagai sumber inspirasi mereka,” kata Marleni, ketua panitia, Senin ( 18/5/2015).

Diantara pembicara itu ialah Inayah Wahid (Seknas Gusdurian), KH Husein Muhammad (Yayasan Fahmina), KH Marzuki Wahid (PP. Lakpesdam NU), Hairus Salim (LKiS), Roganda (GKI), Pdt. Alung (GKI Rahmani), R. Opan Safari (Narada), Ahmad Rofahan (JINGGA Media).

Menurut Marleni, KPG akan di gelar dengan jumblah peserta terbatas yakni 25 orang, hal ini dilakukan agar terciptanya kondusifitas, serta asupan materi yang maksimal. Selain itu peserta yang mendaftar, akan di pilih sesuai ketentuan yang berlaku oleh panitia penyelenggara.

“Ya, nanti calon peserta bisa melihat dan mempelajari syarat dan ketentuannya melalui poster yang kami unggah di website (www.gusduriancirebon.net) dan media sosial,” jelas Marleni.

 

Kegiatan KPG merupakan tahap penting bagi para pengagum Gus Dur untuk mengenal secara lebih dekat Presiden RI ke-4 ini. Menurut KH Marzuki Wahid, sesepuh Komunitas Gusdurian Cirebon, melalui pelatihan ini diharap para peserta mampu mengenali sosok Gus Dur secara lebih mendalam baik dari sisi keagamaan maupun kebangsaan.

“Selain itu, KPG ini penting juga guna menanamkan nilai, pemikiran dan ketauladanan Gus Dur,” katanya.

 

Rencananya, dalam dua hari pelatihan tersebut, peserta akan mendapatkan paling tidak 5 materi penting mengenai sosok dan pemikiran Gus Dur, yakni biografi dan basis pemikiran Gus Dur, Gus Dur dan keIslaman, Gus Dur dan demokrasi, Gus Dur dan kebudayaan, serta Gus Dur dan gerakan sosial.

Dukung kami dengan donasi melalui
Bank Syariah Indonesia 7004-0536-58 a.n. Yayasan Fahmina

Terkait

Ketika Agama Menjadi Alat Negara: Membaca Gerakan Perempuan di Malaysia dan Indonesia

Oleh Marzuki Rais (Ketua Yayasan Fahmina) “Ketika tafsir agama dipegang oleh penguasa, ia mudah berubah menjadi alat kontrol, bukan pembebasan.” Beberapa...

Populer

Artikel Lainnya